Rabu, 22 Februari 2012
Ayah...
Dulu aku menangis dalam pelukanmu
Dulu aku berlari sambil genggam tangan kokohmu
Dulu aku teriakan namamu saat menyambutmu pulang bekerja
Dulu yang aku ingat engkau adalah pahlawanku
Kini aku telah tumbuh dewasa
Sudah jauh melangkah bahkan telah berlari tuk berkelana
Tapi masih saja aku merengek saat aku terluka
Tetap namamu yang aku panggil saat aku menangis
Engkau selalu datang, tak sedikitpun engkau mengaku lelah
Sungguh engkau sosok pahlawanku
Putih sudah rambut tipis dikepalamu kini
Keningmu pun semakin mengerut
Namun senyummu tak pernah pudar
Lenganmu tak pernah jera menopang rapuh hidupku
Sabarmu selalu buat nyaman hatiku yang cengeng
Kata – katamu yakinkan aku tuk selalu tegar
Ayah..
Aku tahu sesungguhnya engkau lelah
Aku lihat pancaran matamu yang kini mulai redup
Tapi aku pun yakin
Engkau akan selalu gagah mengiringi jalan hidupku
Karena aku sadari besarnya sayang dalam hatimu
Ayah..
Entah bagaimana cara aku membalas itu semua
Tak akan pernah sepadan dengan yang engkau telah berikan
Namun biarkan aku mencoba
Membalas siraman cintamu walau hanya dengan setetes yang aku bisa
Ayah..
Duduklah dengan nyaman
Izinkan aku buktikan kepadamu
Besarnya sayang dan cintaku pada pahlawanku
Ayah..
Satu hal terakhir wujud pembuktianku
Besar inginku menjadi seperti engkau
Menjelma menjadi sosok pahlawan nan perkasa
Kebanggaan bagi anak – anakku kelak nantinya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar