\

Rabu, 22 Januari 2014

Menilai Skuat Manchester United Saat Ini 22 Jan 2014


Jika para suporter Manchester United sebelumnya masih ragu apakah tim mereka benar-benar buruk musim ini, maka hasil pertandingan melawan Chelsea hari Ahad kemarin, ketika mereka kalah 1-3 adalah sebuah penahbisan status Manchester United sebagai tim yang tak membuat gentar tim manapun. Bahkan skor tersebut terlihat terlalu ramah bagi United yang tak bertaring selama pertandingan.

David Moyes mendapatkan cacian dan makian dari seluruh sisi. Bahkan tak sedikit "penggemar" Manchester United yang menghujat dirinya karena dianggap gagal membawa tim ini bermain dengan apik dan terjerembab jatuh di papan tengah. Memang beberapa kali Moyes melakukan kesalahan dengan memilih strategi yang terlalu berhati-hati. Namun yang jarang diperhatikan adalah hasil ditentukan oleh bagaimana para pemain menerjemahkan taktik di lapangan.

Ya, Sir Alex Ferguson bisa memenangi liga dengan santai musim lalu dengan skuat yang sama, sesuatu yang terbantu karena semua klub pesaing United bermain di bawah standar. Tapi saat klub-klub lain menginjak pedal gas dalam-dalam dan masuk ke gigi lima, bagaimana sebenarnya kualitas para pemain United?

Mari kita tengok satu per satu.

PENJAGA GAWANG

David De Gea
Kiper muda asal Spanyol ini jelas punya potensi menjadi yang terbaik di dunia suatu saat nanti. Tapi sekarang ia masih dalam proses menuju ke sana. Seorang shot-stopper yang brilian dan distributor bola yang akurat, ia masih harus tampil lebih konsisten untuk bisa menyamai level Peter Schmeichel dan Edwin Van der Sar. Walau begitu, hanya sedikit dari 24 gol yang sudah diderita United musim berasal dari kesalahannya.


Anders Lindegaard
Kiper semenjana yang tak pernah terlihat memiliki kepercayaan diri untuk mengoordinasi lini pertahanan. Lindegaard tak ubahnya seperti Raimond van der Gouw di era 90-an, yang tak mungkin menjadi pilihan pertama jika kiper utama tak bermasalah. Lindegaard mungkin bisa jadi kiper utama di klub lain, tapi tak ada harapan di United.

Ben Amos
Amos selalu dinilai mempunyai potensi, tapi di dalam usia yang muda dan harus bersaing dengan De Gea, entah jika ia akan memenuhi potensinya saat berbaju United. Hanya waktu yang akan menjawab apakah United mengambil keputusan yang tepat saat melepas Ron Robert Zieler, yang sekarang sudah punya 2 caps timnas Jerman bersama Hannover, dan menyimpan Amos.

Penilaian: De Gea adalah salah satu kiper terbaik di Premier League, dan dalam diri Lindegaard dan Amos, United memiliki pelapis yang cukup. Sektor ini tidak akan memusingkan United.


PERTAHANAN

Nemanja Vidic
Vidic adalah salah satu bek tengah terbaik di Premier League dalam 5 tahun terakhir. Pertanyaannya adalah apakah ia masih yang terbaik musim ini? Mulai sering dirundung cedera sejak 2 musim lalu, ia hanya bermain 9 kali dari 21 partai yang sudah dilakoni United musim ini. Ia jelas bukan pemain yang sama seperti di masa jayanya.

Rafael da Silva
Pemain paling berkembang di Premier League musim lalu dan pilihan utama di sektor bek kanan United dalam kondisi fit. Agresivitas Rafael dalam melakukan overlap dan membantu serangan mengingatkan pada Gary Neville, namun atribut defensifnya sering kali luput dari perhatian. Menurut statistik Opta, Rafael melakukan rata-rata 2,4 intersep per pertandingan, terbanyak kedua setelah Phil Jones.

Patrice Evra
Evra kerap kali menjadi achilles heel di sektor pertahanan United akibat lengah menjaga zona. Tak heran nama Leighton Baines selalu disenandungkan setiap bursa transfer tiba. Mungkin usia sudah mengambil saripati terbaik dari Evra dan ia tak lagi pemain yang serupa seperti beberapa musim lalu. Belum diberikannya kontrak baru kepada Evra menyatakan bahwa musim ini bisa menjadi musim terakhirnya di Old Trafford.

Rio Ferdinand
Dengan berat hati kita harus menyatakan bahwa Rio Ferdinand sekarang hanyalah bayang-bayang dari Rio Ferdinand yang selama hampir 1 dekade menjadi bek paling tangguh di Premier League. Atas nama memori indah selama ini, lebih baik Ferdinand lebih banyak menghabiskan waktu mengurusi clothing line dan restoran Italia miliknya di Manchester.

Jonny Evans
Evans diperlakukan tidak adil oleh banyak orang yang masih belum bisa melupakan tragedi pembantaian 6-1 oleh Manchester City di Old Trafford, di mana saat itu dirinya menjadi antagonis utama. Setelah masa-masa yang sulit, Evans telah bertransformasi menjadi pemain bertahan yang bisa diandalkan. Masih sering tampil inkonsisten, tapi duetnya bersama Phil Jones di lini belakang seharusnya lebih sering menjadi pilihan utama David Moyes.

Phil Jones
Kita semua sudah lelah mendengar bagaimana Jones kerap dibandingkan dengan Duncan Edwards saat posisi terbaik dirinya jelas sebagai bek tengah. Dengan versalitas yang ia miliki, di mana ia bisa bermain di semua posisi di belakang dan juga mampu bermain sebagai gelandang bertahan, lebih adil jika mengatakan Jones adalah versi upgrade dari John O'Shea. Jones memiliki jumlah rata-rata tekel dan intersep terbanyak di antara pemain bertahan United meski Samuel Eto'o sukses membuatnya terlihat seperti orang dungu.

Chris Smalling
Smalling baru-baru ini mencuri perhatian karena berpikir memakai kostum Jagerbomb dengan mengawinkan Jagermeister dan Red Bull adalah sesuatu hal yang cerdas. Terlepas dari itu, Smalling adalah seorang pemain yang berguna sebagai squad player dan pelapis saat pemain lain menderita cedera. Saya tak yakin apakah Smalling punya potensi menjadi bek berkelas dunia, tapi ia bukan pemain yang buruk.

Alexander Buttner
Meminjam analogi Barney Ronay dari The Guardian, Buttner adalah jenis pemain yang melakukan renang sprint 100 meter dalam sebuah pertandingan polo air. Saya tidak yakin Buttner adalah pemain berkaliber Manchester United yang ditegaskan dengan fakta bahwa dirinya adalah satu dari sedikit pemain di first-team United yang tidak memiliki caps tim nasional. Dengan potongan rambutnya, Buttner terlihat seperti Tom Cleverley yang baru keluar dari penjara.


Fabio da Silva
Fabio adalah kisah tragis di Manchester United. Ketika datang ke Manchester bersama Rafael, Fabio selalu dianggap yang lebih berbakat di antara keduanya. Tapi kombinasi antara sulitnya menggeser Patrice Evra plus penampilan yang tidak impresif membuat Fabio tak pernah berkembang. Fabio bahkan tak bisa tampil memikat di Queens Park Rangers musim lalu saat dipinjamkan.

Penilaian: United punya 2 pemain yang akan meredup dalam diri Vidic dan Ferdinand, yang sinarnya lebih cepat temaram dibanding rekannya yang berkebangsaan Serbia itu. Selalu dihubungkan dengan Baines dan Fabio Coentrao menegaskan sektor bek kiri adalah titik yang paling dibutuhkan untuk dibenahi United. Duet Jones dan Evans adalah masa depan United. Waktu Fabio nampaknya sudah habis di Old Trafford dan akan hengkang di akhir musim.


LINI TENGAH

Michael Carrick
Salah satu pemain terbaik United musim lalu dan akhirnya mendapatkan apresiasi dari publik sepakbola Inggris setelah sekian lama dianggap sebagai pemain medioker. Kemampuan Carrick untuk mendistribusikan bola dan melindungi back four menjadi hal berharga yang tidak dimiliki gelandang United lainnya. Ia akan berusia 33 tahun di akhir musim nanti dan tak ada satu pun pemain United yang ada sekarang yang bisa menggantikan posisinya. Ia absen selama bulan November dan Desember, tapi tetap tercatat sebagai gelandang tengah United dengan kreasi peluang terbanyak (14).

Antonio Valencia
Seandainya Valencia sadar bahwa kaki kirinya boleh digunakan untuk menendang bola, ia akan menjadi pemain sayap spektakuler. Sayangnya Valencia memiliki tendensi kanan yang lebih ekstrim dari pasukan Falange-nya Franco. Performanya masih jauh di bawah 2 musim lalu ketika ia terpilih menjadi pemain terbaik United. Dirinya kerap diturunkan sebagai fullback kanan darurat, posisi yang sering membuatnya canggung dalam bertahan yang berakibat pada tidak awas ruang saat bertahan dari umpan silang dan set-piece.

Tom Cleverley
Kecuali memainkan skema dengan 3 gelandang tengah, seharusnya tidak ada alasan bagi David Moyes untuk terus memainkan Cleverley yang kesulitan untuk membuat pengaruh di lini tengah United. Permainannya tidak sekeren brand TC23 yang ia gunakan sebagai merk dagang. Terhitung dari awal musim lalu, Cleverley telah bermain sebanyak 46 kali bagi United dan hanya menghasilkan 3 gol dan 3 assist. Ini stasistik yang memprihatinkan dan sering kali penonton lupa bahwa Cleverley ada di lapangan. Mungkin mengharapkan Cleverley menjadi kreator serangan adalah sesuatu yang salah karena justru ia tercatat sebagai gelandang tengah United dengan jumlah tekel sukses terbanyak (29).

Nani
Saat Nani pertama kali datang ke United tahun 2007, seketika ia langsung dicap sebagai tiruan yang hampir sempurna dari Cristiano Ronaldo. Cepat, memiliki tendangan keras, dan punya segudang trik mengolah bola dalam sakunya. Tapi ia tak pernah benar-benar memenuhi potensinya tersebut. Fakta bahwa ia telah memenangi 11 gelar bersama United mengaburkan fakta bahwa kita belum melihat yang terbaik dari Nani yang selalu sulit berkembang dalam skema 4-4-2. Dalam skema ini, keengganan Nani melakukan trackback defensif sangat terasa plus sedikit ruang baginya untuk melakukan manuver cut inside yang ia gemari.

Ryan Giggs
Dalam beberapa kesempatan, seperti saat menghadapi Bayer Leverkusen di Liga Champions, Giggs memberi penampilan yang mengingatkan kenapa ia adalah legenda United. Tapi memforsir seorang veteran berusia 40 tahun harusnya menjadi tindakan kriminal. Giggs mungkin saja sudah menemukan formula anti-aging, tapi bagaimana pun sedihnya jika nanti Giggs pensiun, mungkin itu opsi yang terbaik bagi semua pihak.

Ashley Young
Semakin sedikit yang dikatakan mengenai Ashley Young, itu semakin bagus.


Shinji Kagawa
Semua orang tahu bahwa posisi terbaik pemain Jepang ini adalah bermain di belakang striker, sesuatu yang sayangnya dulu jarang diberikan oleh Sir Alex Ferguson dan sekarang, David Moyes. Daya kreasi dan kemampuannya sebagai playmaker jarang terlihat jika ia ditempatkan di sisi kiri. Kagawa sering kali terlihat tidak nyaman dengan permainan fisik di Premier League dan lebih sering diturunkan di Eropa. Tak heran, tersia-siakannya Kagawa di Manchester United membuat Jurgen Klopp di Dortmund patah hati.

Anderson
Tampaknya waktu Anderson di Old Trafford juga sudah habis dan masa pinjamannya di Fiorentina adalah langkah pertama untuk angkat kaki sepenuhnya. Ia menjalani musim debutnya di United dengan gemilang, termasuk memenangi duel melawan Cesc Fabregas. Tapi hanya penurunan yang terjadi di musim-musim sesudahnya. Tentu saja ada faktor bahwa sebagai gelandang serang natural, di United ia diubah menjadi seorang gelandang tengah yang cenderung bertahan. Hasilnya luar biasa buru. Ia diharapkan menjadi box-to-box kelas dunia, tapi tampaknya satu-satunya box yang ia gemari hanya box kue.

Marouane Fellaini
Empat kali tampil sebagai starter, 4 kali sebagai pengganti dan hanya menciptakan 1 peluang bukanlah sesuatu yang diharapkan dari pemain berbandrol 27,5 juta pounds. Tadinya kehadiran Fellaini diharapkan bisa menambah otot bagi permainan United yang bolong di tengah seperti donat, sesuatu yang belum bisa dipenuhi oleh Fellaini. Fellaini masih harus membuktikan bahwa yang luar biasa dari dirinya bukan Cuma rambut kribo dan massa lemak di tubuhnya yang diklaim hanya 1 % itu.

Darren Fletcher
Fakta bahwa seorang pemain yang baru saja sembuh dari ulcerative colitis bisa langsung masuk ke starting line-up United menunjukkan betapa rapuhnya lini tengah United. Fletcher memberi kekuatan pertahanan di lini tengah United yang selama ini hilang. Entah apa Fletcher bisa kembali ke performa terbaiknya seperti sebelum cedera. Tapi sampai sejauh ini, duet Fletcher bersama Carrick di lini tengah seharusnya menjadi pilihan utama Moyes sebelum ada pemain baru yang datang.

Wilfried Zaha
Didaulat sebagai bakat muda paling menjanjikan dalam sepakbola Inggris, Zaha mendapati bahwa waktu bermainnya di United sejauh ini sangat terbatas. Kita tidak tahu apa yang terjadi dalam sesi latihan, tapi keengganan Moyes untuk menurunkan Zaha di lapangan membuat banyak orang curiga bahwa gosip Zaha punya hubungan istimewa dengan anak Moyes bukan isapan jempol belaka.

Adnan Januzaj
Anda akan dimaafkan jika gagal untuk menyebut nama belakang anak muda ini dengan benar dalam kesempatan pertama. Tapi anda tak akan dimaafkan jika gagal untuk mengapresiasi talenta dari Januzaj. Pemain terbaik tim reserve United musim lalu ini menunjukkan kedewasaan dan visi permainan yang luar biasa untuk remaja seusianya. Rasanya Januzaj tidak akan mencapai level Cristiano Ronaldo, tapi ia jelas lebih baik dari Ronaldo saat berusia 18 tahun. Kemampuannya untuk melakukan passing dengan akurat mengagumkan.

Penilaian: Ini adalah sektor terlemah dari United yang jelas membutuhkan suntikan energi baru secepatnya. Carrick adalah satu-satunya gelandang yang tampil konsisten sementara selalu mengharapkan bocah seperti Januzaj menjadi juruselamat bukanlah tindakan yang bijak. Sisanya hanyalah kumpulan pemain yang performanya hit-and-miss. United butuh minimal 2 pemain baru di sektor ini dengan gelandang tengah menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak.

PENYERANG

Wayne Rooney
Entah apa jadinya United jika Rooney jadi hengkang ke Chelsea sebelum musim ini dimulai. Musim ini Rooney memuncaki tabel para pemain top United dengan 9 gol dan 9 assist. Kala Robin van Persie lebih banyak dilanda cedera, Rooney memikul United di pundaknya meski kadang dirinya tak mampu seorang diri mengatrol permainan United. Rooney adalah seorang all-round player yang kontribusinya merata di semua sektor termasuk dalam pertahanan. Ia dikabarkan akan absen selama 3 pekan ke depan yang jelas akan memukul United.

Robin van Persie
Van Persie hanya bermain dalam setengah dari total pertandingan yang sudah dilakoni United sejauh ini di Premier League. Ini membangkitkan lagi persepsi bahwa Van Persie memiliki kaki kaca dan rentan cedera seperti saat ia di Arsenal dulu. Tujuh gol sudah ia ciptakan di liga musim ini dan jelas United kehilangan seorang striker yang bisa menciptakan something out of nowhere. Jika dalam kondisi fit, duetnya bersama Rooney adalah salah satu yang paling mengerikan di Premier League. Tapi menilik usianya, waktu Van Persie di puncak performa mungkin tak akan lama lagi.

Danny Welbeck
Welbeck mempunyai semua atribut yang diinginkan dari seorang pemain menyerang modern. Bisa ditempatkan di semua sisi, piawai melakukan link-up play, dan rajin melakukan trackback terhadap pemain lawan. Sayangnya ada satu hal yang luput dan hal tersebut krusial untuk seorang penyerang: insting mencetak gol. Namun statistik 6 gol dalam 6 pertandingan terakhir bisa berarti masa paceklik sudah berakhir bagi Welbeck.

Kesuburan Welbeck sangat membantu United kala Rooney dan Van Persie cedera. Ia adalah topskoerr kedua United di liga dengan 8 gol dan bersinar terang kala Moyes memainkannya jauh di depan sebagai seorang ujung tombak. Sebagai perbandingan, Alvaro Negredo (Manchester City) membutuhkan 19 pertandingan untuk menciptakan jumlah gol yang sama. Olivier Giroud juga serupa dari 18 pertandingan. Welbeck mencapai jumlah gol tersebut dari 15 laga saja.

Javier Hernandez
Chicharito telah mencetak 5 gol musim ini, 4 di antaranya saat ia bermain sebagai starter, namun hanya 1 gol yang ia ciptakan di liga. Chicharito berada di urutan buncit dalam skala prioritas striker United dikarenakan kemampuannya yang tergolong paling terbatas dibanding penyerang lain. Sebagai seorang poacher, kemampuannya untuk link-up play dan trackback minim, namun punya pengaruh yang besar jika dimasukkan sebagai pemain pengganti.

Penilaian: Lini depan seharusnya menjadi lini terkuat United jika kedua bomber utama mereka tidak cedera. Welbeck telah meningkatkan kontribusi golnya dan jika ia bisa konsisten, ia bisa menjadi striker dengan atribut paling lengkap yang dimiliki United.

SUMMARY

United punya beberapa pemain berkaliber top, namun secara keseluruhan harus diakui skuat United lebih inferior dibanding kandidat 4 besar lainnya. Bandingkanlah lini tengah United dengan lini tengah Manchester City dan Chelsea, maka ketimpangan akan terlihat nyata. Secara hipotetis, berapa banyak pemain United yang akan masuk ke starting line-up Man City atau Chelsea? Selain Rooney dan Van Persie, hanya De Gea yang berkualitas papan atas. Sisanya adalah pemain-pemain yang akan kesulitan bersaing mendapatkan tempat di Etihad atau Stamford Bridge.

Jangan menghakimi Moyes terlalu cepat. Skuat ini masih skuatnya Ferguson, bukan skuat Moyes. Moyes tidak punya aura kebesaran Ferguson yang bisa membuat pemain-pemain yang biasa saja untuk bermain melebihi kemampuan mereka. Ed Woodward harus berhenti mendapatkan kontrak sponsor komersial dan mulai mendatangkan pemain sungguhan. United harus tahu bahwa mereka butuh gelandang baru, bukan kontrak-kontrak keripik dan mi instan yang selama ini mereka dapatkan.

Tapi ini tentu saja tak menutupi fakta betapa mengagumkan Sir Alex Ferguson bisa memenangkan liga musim lalu dengan selisih 11 poin dengan skuatd yang sama (minus Januzaj).


Glory - Glory Man. United

Faktor Tenggelamnya Manchester United


- Saat Rafael berjalan untuk menendang penalty terakhir Manchester United dini hari tadi, para fans menahan napas dan hasilnya adalah apa yang berulang kali sudah dialami orang-orang yang (katanya) berjumlah paling banyak di dunia ini: Mimpi Buruk.

Manchester United tersingkir dari semifinal Capital One Cup dan harus mengubur dalam-dalam peluang untuk menyelamatkan musim mereka dengan setidaknya satu gelar (Masih ada Liga Champions dan EPL… But. Well. Let’s be realistic). David Moyes pun kembali lagi menjadi sasaran empuk. Baik dari fans United sendiri ataupun dari pihak lain. Kebiasaannya “membantu” klub lain menciptakan rekor di halaman belakang rumah sendiri menjadi sebuah trend yang terus bertahan.

Namun, apakah terjerembabnya United di musim ini murni kesalahan Moyes? Tidak juga. Ada beberapa hal yang ikut berpartisipasi menghilangkan kemampuan hebat tim yang sukses meraih juara EPL musim lalu ini –dengan beberapa match tersisa.

- Pemain-Pemain yang Menua dan Ketergantungan pada Remaja 18 Tahun.

Adnan Januzaj adalah sebuah warisan terakhir Sir Alex Ferguson yang luar biasa. Talenta yang dimilikinya membuat anak 18 Tahun ini bersinar seperti harta karun. Namun, rasanya itu adalah satu-satunya peninggalan Fergie yang membantu Moyes. Sisanya? Pemain-pemain lain sudah semakin tua dan melewati masa kejayaan mereka.

Ryan Giggs, Rio Ferdinand, Nemanja Vidic , Patrice Evra, Michael Carrick adalah beberapa contoh kaki-kaki dan pikiran yang sudah tua dan sulit untuk diharapkan berkonsentrasi selama 90 menit (Atau lebih, dalam kasus semifinal Capital One Cup semalam).Sedangkan pelapis-pelapis mereka masih sangat jauh dari level kelas dunia –atau setidaknya, kelas juara EPL. Chris Smalling dan Johnny Evans kerap berbuat salah, Alexandre Buttner sama sekali bukan pelapis sepadan Evra, dan Darren Fletcher masih belum maksimal setelah sembuh dari cedera. Di depan? Javier Hernandez memilih musim ini untuk tampil medioker.

Ketergantungan pada Januzaj untuk membawa United tampil baik juga semakin terlihat jelas belakangan. He’s just 18 years old. Dan bahkan belum cukup mentalnya untuk menyelesaikan penalti melawan Sunderland di Old Trafford. Namun, Januzaj seolah dipaksa untuk terus berkreasi dan berjuang keras. Menutupi lubang-lubang besar yang ditinggalkan para pemain tua di belakangnya.

- Badai Cedera yang Tanpa Henti

Siapapun manajer jenius yang berada di belakang kemudi Manchester United, bisa dipastikan akan membutuhkan obat sakit kepala yang ampuh untuk memecahkan masalah cedera yang terus menghantui sepanjang musim ini.

Dua penyerang terbaik yang dimiliki United, Robin Van Persie dan Wayne Rooney bergantian (dan bersamaan) cedera. Belum lagi Michael Carrick yang beberapa kali kambuh. Pemain dengan label 27 Juta Pound bernama Marouane Fellaini juga lenyap dari skuat karena masalah cedera yang tidak kunjung usai. Bek-bek United juga beberapa kali mengambil ‘jatah’ cedera di musim ini. Bahkan ada beberapa pertandingan yang Moyes tidak memiliki bek cadangan di skuad-nya.

Dengan kedalaman skuat yang biasa-biasa saja, terutama jika dibandingkan dengan tim semacam Chelsea dan Manchester City, ini jelas menjadi masalah besar yang bisa mengganggu perjalanan tim manapun. Tidak terkecuali United.

- Kebijakan Transfer yang Buruk

Masalah kedalaman skuat yang disebutkan di poin sebelumnya berasal dari hal ini: Kebijakan transfer United yang super buruk. Peter Woodward menjanjikan begitu banyak hal untuk Moyes, dan memberikan begitu sedikit. Tepatnya hanya satu: Fellaini. Itupun terlihat amat sangat mahal dan tidak berguna.

Moyes jelas sadar timnya butuh pelapis dan juga membutuhkan kelas dunia lebih banyak di dalamnya untuk bertarung di semua ajang. Namun yang terjadi di musim panas menunjukkan bahwa apapun yang dilakukan Woodward selama itu, ia melakukannya dengan cara yang salah.

Trend ini berlanjut hingga hari ke 22 jendela transfer musim dingin dibuka. United sudah dihubung-hubungkan dengan semua pemain bagus di Dunia dan nyaris mengakhiri jendela dengan tangan kosong lagi. Beruntung, transfer super mahal Juan Mata dikabarkan tinggal selangkah lagi rampung. Sedikit cahaya di lorong gelap Moyes? Bisa jadi. Walaupun rasanya tidak menyelesaikan masalah utama mereka saat ini, akan melegakan bagi para fans memiliki satu pemain kelas dunia lagi di line up United.

- Semangat Berjuang Pemain yang Memudar

Musim ini? Di sebagian besar pertandingan, semangat semacam ini lenyap seketika. Saat tertinggal di menit-menit akhir, jarang terlihat ada upaya serangan-berani-mati yang sering muncul di masa-masa dulu. Lebih sering terlihat muka-muka kelelahan dan menyerah begitu saja saat lawan sudah berhasil menyarangkan gol ke gawang David De Gea. Terutama saat menghdapi tim-tim papan atas seperti Chelsea, Spurs, Liverpool, atau City. Salah satu alasan mengapa rekor mereka menghadapi tim 8 besar musim ini sangatlah buruk. Para pemain ini terlihat seperti membutuhkan sebuah tamparan keras di muka masing-masing –seolah rentetan kekalahan yang muncul musim ini masih belum cukup.

Hal ini terlihat juga dari pertandingan semalam melawan Sunderland. Di kandang sendiri. Tidak ada yang salah dengan strategi Moyes, hanya saja para pemain United seolah puas dengan satu gol dan membiarkan diri mereka disiksa selama 120 menit oleh tim tamu yang sebenarnya sedang berjuang di papan bawah klasemen. Tidak banyak semangat yang muncul, permainan berantakan jadi pertunjukan utama, dan United out-played. Tidak heran Dewi Fortuna lebih menyukai Sunderland di akhir pertandingan.

Menyalahkan David Moyes adalah sebuah cara termudah untuk menghantam moral Manchester United musim ini. Namun seperti yang Gus Poyet katakan, Moyes saat ini menjalani sebuah pekerjaan yang paling berat di Dunia. Sebuah pekerjaan dengan level ekspektasi yang tidak masuk di akal. Dan sumber daya yang jauh dari memadai.

Ada banyak PR yang dihadapi United jika tidak hanya ingin menjadi tim penggembira di EPL hingga akhir musim nanti. Dan PR ini tentunya tidak hanya menjadi milik Moyes seorang. Bantuan dari berbagai pihak di klub dibutuhkan.

Seperti juga Moyes membutuhkan 2 hal dari fans United sekarang: simpati dan waktu.


Glory - Glory Man. United

Jumat, 17 Januari 2014

Kolaborasi Toyota dan Daihatsu


Daihatsu dan Toyota yang membuat mobil murah tetapi dengan mesin bagus dan irit sukses besar di pasar Indonesia,dan bebarapa bulan yang lalu telah keluar produk baru dari 2 distributor tersebut yaitu ayla dan agya dengan harga yang murah.

Kami dari kelompok 5 ingin memberi tanggapan dari hal ini.yaitu :

Keuntungan :                        
Bagi toyota, mereka bisa memperoleh untung dari penjualan daihatsu, sebab toyota memiliki saham daihatsu sebanyak 51 %.sedangkan bagi daihatsu,mereka bisa membesarkan namanya di bawah naungan toyota.

Kerugian :
Bagi Toyota, mereka harus menerima kekalahan dari penjualan,karna daihatsu harganya lebih murah di bandingkan toyota.sedangkan buat Daihatsu mereka tidak bisa lepas dari nama toyota yang paling di unggulin,dan bisa di bilang daihatsu sebagai mobil yang tidak lebih baik daripada toyota.

Kelebihan :
Bagi toyota, mereka di desain atau mesin nya lebih komplit dan bagus di bandingkan daihatsu.sedangkan keuntungan untuk daihatsu, mereka di bandrol lebih murah di bandingkan toyota.

Kekurangan :
Bagi toyota, toyota di bandrol lebih tinggi di bandingkan daihatsu,sedangkan kerugian untuk daihatsu, dengan harga murah mereka di desain atau mesin nya di bawah kwalitas toyota,

Analisis :
Jadi dari kedua distributor mobil ini.mereka bekerja sama untuk mendoprak pasar Indonesia. Hasilnya mereka berhasil menarik perhatian para konsumen nya.dengan menawarkan mobil murah dengan kwalitas tidak murahan atau bisa di bilang bagus.tapi jika di bandingkan, toyota lah yang lebih unggul di bandingkan daihatsu.sebab daihatsu di bawah naungan toyota,dengan saham sampai 51 %.


Mari kita lihat berita dan rincian lebih jelas nya,dengan penjelasan sebagai berikut :

 Dua agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang merajai pasar Indonesia PT Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota Astra Motor tercatat sebagai penyumbang terbesar kandungan komponen lokal dalam varian produknya.
Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza tercatat sebagai merek mobil dengan tingkat kandungan lokal terbesar di Indonesia yakni sebesar 85 persen, sedangkan penyumbang kandungan lokal terendah adalah Cery Sedan 10 persen.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Sabtu (23/11), menyatakan, per akhir 2012, empat merek Daihatsu memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) cukup besar yakni Daihatsu Xenia sebesar 85 persen, Terior 74 persen, Luxio 80 persen dan Gran Max 83 persen.
Sementara untuk Toyota ada lima merek yakni Toyota Avanza 85 persen, Rush 73 persen, Innova 71 persen, Dyna 59 persen dan Fortuner 32 persen.
Data Gaikindo juga menyebutkan, sejumlah merek premium juga sudah memiliki tingkat kandungan dalam negeri, meski belum signifikan. Sebut saja BMW 3 series yang memiliki komponen lokal 21 persen, Nissan Serena 26 persen dan Nissan X Trail 22,7 persen.
Berikut daftar sejumlah merek kendaraan di Indonesia yang sudah memiliki kandungan lokal
1 BMW 3 Series kandungan lokal 21 persen

2 Chery Sedan 10 persen
3 Daihatsu Xenia 85 persen.
4 Daihats Daihatsu Terios 74 persen
5 Daihatsu Luxio 80 persen
6 Daihatsu Gran Max 83 persen
7 Hino Trucks 65 persen
8 Honda Jazz 50 persen
9 Hyundai Sedan, MPV, APV 40 persen
10 Isuzu Trucks, Buses 80 persen
11 Mercedes-Benz Sedans 30 persen
12 Mercedes-Benz Bus Chassis 40 persen
13 Mitsubishi Maven 72 persen
14 Mitsubishi Fuso 29 persen
15 Mitsubishi Colt Diesel 47 persen
16 Mitsubishi L 300 57 persen
17 Mitsubishi 120 SS 62 persen
18 Nissan Livina 33 persen
19 19 Nissan Serena 26 persen
20 Nissan X Trail 22,7 persen
21 Nissan Diesel Trucks 50 persen
22 Suzuki APV 75 persen
23 Suzuku Futura 58 persen
24 Suzuki SX-4 20 persen
25 Suzuki Baleno 20 persen
26 Suzuki Gran Vitara 20 persen
27 Toyota Innova 71 persen
28 Toyota Fortuner 32 persen
29 Toyota Dyna 59 persen
30 Toyota Avanza 85 persen
31 Toyota Rush 73 persen

 
Analisis situasi eksternal dimana toyota dan daihatsu merancang strategi dengan melihat market-based yaitu peluang dalam industri otomotif di indonesia yang saat ini dengan melihat segmen medium Sport Utility Vehicle (SUV) pasarnya cukup terbuka karena belum ada pemain lain yang kuat disana. Kebiasaan konsumen indonesia yang umumnya menyukai menggunakan mobil beramai-ramai dengan penyesuaian kapasitas penumpang memuat 7 penumpang. Serta ditengah kondisi bisnis otomotif nasional yang terpukul kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, toyota dan daihatsu merupakan mobil yang terkenal irit bahan bakar. Dengan beberapa ancaman seperti para kompetitor langsung gencar beriklan agar mindshare mereka tidak tergilas dengan kehadiran mobil kembar dari toyota dan daihatsu ini.

Analisis situasi internal sumber daya yang dimiliki toyota dan daihatsu dengan adanya resource based berangkat dari kemampuan perusahaan sebagai suatu faktor kekuatan dalam memproduksi mobil toyota dan daihatsu diproduksi di pabrik yang sama, yakni dipabrik milik Astra Daihatsu Motor (ADM) kerja sama ini bisa terjadi karena secara global Toyota memang sudah memiliki 51% saham Daihatsu, sehingga kebijakan produksi di antara kedua merek internasional asal Jepang itu sangat mudah dikoordinasi untuk mencapai tingkat skala ekonomi. Sehingga untuk rush dan terios bisa ditawarkan dengan harga lebih murah, antara lain disebabkan kandungan lokalnya telah mencapai 72%. Kendati begitu dari sisi kualifikasi produk mereka telah melewati proses riset dan quality control yang panjang. Toyota ataupun Daihatsu sendiri sudah menerapkan teknologi robotik dalam proses manufakturnya untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan bila dikerjakan tangan-tangan manusia. Proses manufakturing mobil-mobil Toyota dan Daihatsu di Jepang yang sudah sedemikian canggih. Kekuatan lainnya yang dimiliki adalah perusahaan ini berkolaborasi dimana toyota dan daihatsu mempunyai keunggulan masing-masing, untuk toyota mempunyai keunggulan dalam hal merek dagang/ brand image, market/ pasar yang luas, produk yang handal. Sedangkan daihatsu mempunyai keunggulan dengan produksi murah, suku cadang murah dengan berkolaborasi toyota dan daihatsu penyatuan semua keunggulan dari masing-masing perusahaan membentuk sinergi produk yang unggul dengan menutupi kelemahan masing-masing produk mereka dan tercipta produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang relatif murah.

Dari analisis situasi eksternal dan internal tersebut dimana toyota dan daihatsu mempunyai daya tarik industri otomotif yang besar dengan market-based yang besar untuk mendapatkan pasar sasaran dengan didukung kekuatan internal dengan resources-based yang mempunyai kekuatan internal yang besar yang dapat menciptakan capability match yang besar pula. Sehingga strategy yang dilakukan dua perusahaan tersebut merupakan strategy yang tepat dimana mereka menggunakan strategy cooperative stategy yaitu strategi aliansi dua perusahaan untuk saling bekerjasama dengan sejumlah keuntungan yang dapat diperoleh anatar lain yaitu mendapat teknologi dan kemampuan dalam operasi, akses kepasar, mengurangi resiko keuangan, politik sosial dan lainnya untuk dapat memenuhi kondisi untuk meraih keunggulan.

Dalam mencapai pasar sasaran yang diinginkan maka dalam market strategy ditetapkan segmentasi targeting dan positioning.

Segmentasi adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Kotler, 2001). Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berdasarkan variabel geografik, demografik, psikografik, dan tingkah laku tertentu. Segmentasi pasar toyota dan daihatsu adalah penduduk indonesia yang jumlah penduduknya banyak maka toyota dan daihatsu mendesain produknya dan mengembangkan produk yang tepat untuk setiap pasar sasaran dan menyesuaikan harga, saluran distribusi, dan iklannya untuk mencapai pasar sasaran secara efisien. Pada umumnya masyarakat indonesia membutuhkan alat transportasi yang berkapasitas penumpang yang banyak sesuai dengan toyota rush dan daihatsu terios yang kapasitasny 7orang penumpang.

Target pasar adalah kelompok konsumen yang homogen, yang akan dijadikan sasaran pemasaran perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan jenis kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu perlu diperhatikan pula kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen manakah yang akan dipenuhi. Untuk itu perusahaan perlu menentukan batas pasar yang akan dilayani atau yang menjadi target pasar, melalui pengelompokkan konsumen berdasarkan ciri-ciri atau sifatnya dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut.
Targeting toyota rush dan daihatsu terios adalah kalangan menengah kebawah yang dengan penjualan produknya dengan harga yang murah dan terjangkau untuk jenisa SUV.

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 2001). Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan persepsi pelanggan. Positioning toyota rush dan daihatsu terios sebagai kendaraan keluarga (mobil keluarga).

Sepercik Cerita Tentang Gw


Saat ini gw lagi kerja sambil kuliah, hal yang sebelumnya tak pernah terpikir untuk bisa gw lakuin. Gw terlahir dari anak pertama dan jarak usia gw ama adek gw yang pertama itu 10 tahun, so.., lo tau dong bagaimana sayangnya orangtua yang hanya berfokus untuk menyayangi satu anaknya dan tanpa perlu membagi kasih sayang ke anak yang lain. ya bisa dibilang gw manja banget, itulah kenapa gw ga pernah terfikir bisa kerja sambil kuliah. Bekerja disebuah perusahaan dengan tanpa berbekal pengalaman, gw nikmatin perjalanan gw dari benar-benar bawahan yang bener-bener bawah..,hhe, dan ahhamdulillah Allah mengatur semuanya dengan lebih indah dan gw bisa pindah departemen untuk bisa duduk di back office layaknya orang kantoran. 

Balik ke tujuan hidup gw, visi dan misi gw lima tahun ke depan. Seperti seorang presiden beserta kabinetnya, gw pun memiliki program hidup yang akan menjadi visi dan misi gw untuk jangka waktu lima tahun ke depan. Seperti yang tertera di dalam Al Qur’an bahwasannya setiap laki-laki adalah pemimpin; pemimpin bagi dirinya sendiri, pemimpin bagi agamanya, dan pemimpin bagi keluarganya. Seorang pemimpin haruslah memiliki sebuah pedoman berupa tujuan hidup agar tidak tersesat dan terjatuh di tengah jalan. Gw juga terinpirasi dari petikan sebuah novel yang berisi kata-kata bertenaga Thomas Carlyle: ‘Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan walaupun melewati jalan yang sulit. Seseorang yang tanpa tujuan, tidak akan membuat kemajuan walaupun ia berada di jalan yang mulus!’

Jika visi merupakan target yang harus gw capai, maka gw pun memiliki misi, yaitu langkah-langkah hidup yang harus gw tempuh. Pertama adalah menjadi Pegawai Negeri Sipil di Direktorat Jenderal Pajak. Setelah resmi menjadi PNS maka target yang langsung gw lakukan adalah melanjutkan studi S2. Gw berniat mengambil kuliah S2 Magister Hukum karena dalam pikiran gw hukum itu selalu menjadi hal yang menantang, dan gw orang yang suka tantangan..,hhe. Sambil berkuliah, maka dengan pendapatan gw sendiri gw ga boleh lupa dengan keluarga gw. Besar gaji dan tunjangan PNS DJP yang lebih dari cukup akan GW sisihkan untuk orangtua and kedua adik gw.

Mengingat ayah gw bukanlah seorang Pegawai Negeri Sipil yang jika berhenti bekerja akan memperoleh tunjangan pensiun, maka harus ada sumber penghasilan untuk mereka nantinya. gw telah menetapkan hati, gw ga akan menikah sebelum mampu membahagiakan mereka. 

Sebagai anak laki-laki sekaligus anak pertama, hal ini menjadi motivasi penuh buat gw untuk menggapai kesuksesan. Meskipun nyatanya, kedua orangtua gw tak pernah sedikit pun menuntut apa-apa dari gw. Target kedua adalah membiayai kuliah kedua adik gw. Pendapatan gw akan gw sisihkan untuk kuliah kedua adik-adik gw. gw berharap nantinya kedua adik gw bisa terus kuliah minimal hingga ke jenjang sarjana.

Yang ketiga adalah diri gw, Nyokap gw selalu menasihati bahwa gw harus mampu mengelola keuangan gw sendiri. Ya, gw harus menabung demi diri gw sendiri. Untuk biaya kuliah gw, untuk sebuah rumah yang kelak akan  gw beli, dan untuk biaya walimah dan pernikahan gw nanti. gw ga ingin membebani kedua orangtua gw lagi untuk hal-hal seperti ini.

Sekarang yang harus gw lakukan adalah terus semangat bekerja dan belajar, juga terus memohon doa agar segalanya bisa diraih.

Semoga setiap rangkaian langkah gw selalu mendapat ridho dari Nya. Amin.