\

Jumat, 04 Juli 2014

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN PADA IKLAN FLEXY



PEMBAHASAN

A.  Profil Responden
            Berikut adalah hasil analisis profil responden yang meliputi : jenis kelamin, usia, pendapatan atau uang saku, lama waktu penggunaan dan penggunaan merek lain.  
TABEL 5.1
Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No
Jenis kelamin
Jumlah
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
Laki-laki
51
45,54
2
Perempuan
61
54,46
Jumlah
112
100
Sumber: Data Primer, diolah (2014)
          Tabel 5.1 di atas menunjukan bahwa persentase responden untuk perempuan adalah lebih besar dengan jumlah 61 responden atau sebesar 54,46% jika dibandingkan dengan laki-laki dengan jumlah 51 responden atau sebesar 45,54%.
TABEL 5.2
Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

No
Usia
Jumlah
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
< 20 Tahun
31
27,68
2
20 - 23 Tahun
62
55,36
3
> 23 Tahun
19
16,96
Jumlah
112
100
Sumber: Data Primer, diolah (2014)
            Tabel 5.2 di atas menunjukan bahwa usia responden yang persentasenya terbesar adalah kelompok usia 20 – 23 tahun dengan jumlah 62 responden atau sebesar 55,36%. Sedangkan proporsi kelompok responden yang terkecil adalah  responden yang berada pada kelompok lebih dari 23 tahun dengan jumlah 19 responden atau sebesar 16,96%.
TABEL 5.3
Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan

No
Pendapatan
Jumlah
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
Kurang dari Rp 300.000
13
11,61
2
Rp 300.000- Rp 500.000
54
48,21
3
Lebih dari Rp 500.000
45
40,18
Jumlah
112
100
Sumber: Data Primer, diolah (2014)
            Dari Tabel 5.3 di atas dapat diketahui bahwa persentase terbesar adalah kelompok responden yang mempunyai pendapatan antara Rp300.000- Rp500.000 dengan jumlah 54 responden atau sebesar 48,21%. Sedangkan proporsi terkecil adalah kelompok responden yang mempunyai pendapatan kurang dari Rp300.000 dengan  jumlah 13 responden atau sebesar 11,61%.
TABEL 5.4
Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Waktu Penggunaan

No
Waktu Penggunaan
Jumlah
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
< 1 Tahun
21
18,75
2
1 - 3 Tahun
63
56,25
3
> 3 Tahun
28
25,00
Jumlah
112
100
Sumber: Data Primer, diolah (2014)
            Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa persentase responden dengan waktu penggunaan 1- 3 tahun adalah proporsi kelompok responden yang paling besar dengan jumlah 63 responden atau sebesar 56,25%, jika dibandingkan dengan kelompok responden lainya, yaitu <1 tahun dengan jumlah 21 responden atau sebesar 18,75% dan .3 tahun dengan jumlah 28 responden atau sebesar 25,00%.


TABEL 5.5
Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan Merek Lain Selain Flexy

No
Penggunaan Merek Lain
Jumlah
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
Ya
42
37,50
2
Tidak
70
62,50
Jumlah
112
100
Sumber: Data Primer, diolah (2014)
            Tabel 5.5 menunjukkan bahwa persentase responden yang menggunakan merek Simpati adalah lebih besar dengan jumlah 70 responden atau sebesar 62,50% jika dibandingkan dengan responden yang menyatakan bahwa mereka juga menggunakan merek kartu seluler lain selain kartu Flexy dengan jumlah 42 responden atau sebesar 37,50%. Sedangkan proporsi responden yang menyatakan juga menggunakan merek lain selain merek Flexy adalah sebagai berikut :
TABEL 5.6
Data Merek Lain Yang Digunakan Responden Selain Flexy

No
Merek Lain
Jumlah
Jumlah Responden
Persentase (%)
1
Mentari
12
28,57
2
Pro XL
9
21,43
3
IM 3
8
19,05
4
As
13
30,95
Jumlah
42
100
Sumber: Data Primer, diolah (2006)
            Berdasarkan Tabel 5.6 terlihat bahwa dari 42 responden yang menjawab Ya atau responden yang menyatakan juga menggunakan merek lain selain merek Simpati maka diperoleh hasil sebagai berikut : produk kartu seluler selain Simpati yang digunakan oleh responden adalah Mentari 12 Orang dengan persentase 28,57%, Pro XL: 9 Orang dengan Persentase 21,43%, IM3 8 Orang dengan persentase 19,05%, dan kartu  As 13 orang dengan persentase 30.95%.


B.  Uji Validitas dan Reliabilitas
         Salah satu persoalan yang penting dalam suatu penelitian adalah perlunya dilakukan pengetesan apakah suatu instrumen atau alat ukur dalam pengambilan data untuk penelitian itu valid dan reliabel. Untuk memenuhi kriteria sebagai instrumen penelitian yang valid dan reliabel, kuisioner yamg dibagikan dalam penelitian ini diuji validitas (kesahihan) dengan menggunakan teknik korelasi Person product Moment dan reliabilitasnya (keandalan) dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 11,5 dengan tingkat signifikansi 5%. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada responden sebanyak 30 responden.
         Jumlah butir kuisioner adalah 13 yang merupakan pengembangan dari 5 konstruk. Suatu butir pertanyaan akan dikatakan valid apabila nilai signifikansi skor korelasinya lebih kecil dari 0,05. hasil pengujian validitas instrumen penelitian dapat dilihat  padaq Tabel 5.7.
         Hasil uji validitas pada tabel menunjukan bahwa tidak terdapat butir pertanyaan dari total 13 butir pertanyaan pada lima variabel atau konstruk yang ada dalam penelitian mempunyai skor korelasi negatif dan atau mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau dengan kata lain seluruh butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid atau sahih.
  



TABEL 5.7
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
Butir pertanyaan
Skor Korelasi
Signifikansi
Keterangan
Switcher
Butir_1
0,940
0,000
Valid
Butir_2
0,899
0,000
Valid
Habitual Buyer
Butir_1
0,918
0,000
Valid
Butir_2
0,812
0,000
Valid
Satisfied Buyer
Butir_1
0,728
0,000
Valid
Butir_2
0,704
0,000
Valid
Butir_3
0,826
0,000
Valid
Butir_4
0,585
0,001
Valid
Likes The Brand
Butir_1
0,940
0,000
Valid
Butir_2
0,943
0,000
Valid
Commited Buyer
Butir_1
0,829
0,000
Valid
Butir_2
0,886
0,000
Valid
Butir_3
0,942
0,000
Valid
            Sumber : Data Primer, diolah (2014)
         Uji reliabilitas terhadap item-item pertanyaan dari kuisioner digunakan untuk mengukur kehandalan atau konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu angket dikatakan andal (reliabel) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas ini diukur melalui koefisien atau alpha (Cronbrach alpha). Suatu variabel akan dikatakan reliabel apabila nilai koefisien Alpha cronbach-nya positif dan lebih besar dari 0,6 (Rangkuti. F, 2002 : 77).
         Hasil uji reliabilitas untuk variabel switcher, habitual buyer, satisfied buyer, likes the brand dan commited buyer secara singkat dapat ditunjukkan dalam Tabel 5.8 berikut :
TABEL 5.8
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
Variabel
Koefisien Alpha
Keterangan
Switcher
0,8061
Reliabel
Habitual Buyer
0,6465
Reliabel
Satisfied Buyer
0,6729
Reliabel
Likes The Brand
0,8805
Reliabel
Commited Buyer
0,8501
Reliabel
                Sumber : Data Primer, diolah (2014)
         Hasil uji reliabilitas dalam Tabel 5.8 di atas menunjukkan bahwa semua variabel yang terdiri dari variabel switcher, habitual buyer, satisfied buyer, likes the brand dan commited buyer adalah reliabel karena nilai koefisien Alpha cronbach-nya lebih besar dari nilai batas kemungkinan reliabilitas, yaitu 0,6.



C.  Hasil Penelitian (Uji Hipotesis)
1.       Pengujian Hipotesis Pertama
              Pada rumusan masalah pertama yang dikemukakan pada awal bab, peneliti mengajukan rumusan masalah bagaimana loyalitas konsumen terhadap kartu seluler Flexy. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut peneliti mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara bahwa konsumen loyal terhadap kartu seluler Flexy. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan hipotesis tersebut adalah possibility Rate of Transition. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut : (Durianto, dkk, 2001 : 133)
ProT  = -  Ln  x 100% x t
Keterangan :
proT   :  Kemungkinan perpindahan suatu merek
Alx      :  Konsumen yang tetap setia terhadap merek X
Atx      :  Total konsumen yang di teliti dari merek X
t          :  Banyaknya penelitian
            Semakin besar nilai ProT  yang diperoleh maka  diperkirakan tingkat loyalitas pelanggan semakin mengecil. Selanjutnya dari hasil analisis dapat diketahui bagaimana loyalitas konsumen terhadap merek produk kartu seluler Simpati dengan menggunakan rumus tersebut. Prosedurnya adalah sebagai berikut :


a.    Diketahui
Konsumen yang tetap setia terhadap kartu seluler Simpati sama dengan 70 dan total konsumen yang diteliti adalah 112.
b.    Perhitungan
Menentukan tingkat perpindahan produk kartu seluler Simpati
ProT  = -  Ln  x 100% x t
ProT  = -  Ln  x 100% x 1
ProT  =  47%

         Sedangkan kemungkinan perpindahan merek dari satu ke merek lain dapat dilihat pada tabel berikut :
TABEL 5.9
Perhitungan Tingkat Perpindahan (ProT)

Merek
ProT(%)
Percentage of Unloyal
Atrition Rate
Simpati
ProT  = -  Ln  x 100% x 1
ProT  =  47%
=100 = 37,5%

= 9,5%
         Sumber : Data Primer, diolah (2014)   
         Dilihat dari persentase nilai ProT dan Atrition Rate juga menghasilkan kesimpulan dengan urutan yang sama. Berarti konsumen produk kartu seluler Flexy yang melakukan perpindahan merek sebesar 47% dengan nilai persentase Atrition rate sebesar 9,5%. Dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa konsumen loyal terhadap kartu seluler Flexy adalah terbukti karena persentase perpindahan merek serta persentase konsumen yang tidak loyal relatif tidak terlalu besar jumlahnya.
2.       Pengujian Hipotesis Kedua
        pada rumusan masalah kedua yang dikemukakan pada awal bab, peneliti mengajukan rumusan masalah bagaimanakah penilaian konsumen terhadap tingkatan-tingkatan loyalitas merek (brand loyalty) kartu seluler Flexy. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut peneliti mengajukan hipotesis sebagai jawaban sementara bahwa penilaian konsumen terhadap tingkatan-tingkatan loyalitas merek kartu seluler Flexy adalah pada kategori baik. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan hipotesis tersebut adalah analisis Mean Aritmatik. Formula yang digunakan adalah sebagai berikut : (Durianto, dkk, 2001 :43)
                      =
            Sedangkan standar deviasinya dihitung dengan formula sebagai berikut :
SD =
xi      :  Nilai pengukuran ke – i
fi     :  Frekuensi kelas ke – i
n     :  Banyaknya pengamatan
        Hasil perhitungan mean dan standar deviasi pada masing-masing tingkatan loyalitas merek (switcher, habitual buyer, satisfied buyer, likes the brand, dan commited buyer). Setelah diketahui nilai mean per variabel dibagi dengan jumlah butir pertanyaan atau item dari masing-masing tingkatan loyalitas merek terhadap produk kartu seluler Flexy. Adapun hasil perhitungan dari masing-masing tingkatan loyalitas merek adalah sebagai berikut :
a.      Switcher
       Mean (x)                    :  2,915
       Switcher                    :  34,38%
       Standar deviasi          :  1,288
b.     Habitual Buyer
       Mean (x)                   :  3,875
       Habitual Buyer         :  71,43%
       Standar deviasi         :  1,036
c.      Satisfied Buyer
       Mean (x)                    :  4,138
       Satisfied Buyer           :  81,70%
       Standar deviasi          :  0,810
d.     Likes the Brand
       Mean (x)                    :  3,826
       Likes the Brand         :  67,41%
       Standar deviasi          :  1,616
e.      Commited Buyer
       Mean (x)                    :  3,762
       Commited Buyer       :  70,83%
       Standar deviasi          :  1,132
         Berikut adalah tabel ringkasan hasil analisis Mean Aritmatik dari kelima tingkatan loyalitas merek kartu seluler Flexy :
TABEL 5.10
Nilai Mean Aritmatik Pada Lima Tingkatan Loyalitas
Merek Produk Kartu Telepon Selular Flexy


No
Tingkatan Loyalitas Merek
Mean Aritmatik
1.
Switcher
2,915
2.
Habitual Buyer
3,875
3.
Satisfied Buyer
4,138
4.
Likes the Brand
3,826
5.
Commited Buyer
3,762
        Sumber : Data primer, diolah (2014)
         Dari perhitungan Mean Aritmatik terhadap tingkatan loyalitas merek kartu seluler Flexy dapat diketahui bahwa tingkatan Satisfied buyer mempunyai nilai rata-rata hitung yang paling besar yaitu 4,138, sedangkan tingkatan Switcher mempunyai nilai rata-rata hitung yang paling rendah, yaitu 2,915. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa tingkatan Satisfied buyer mempunyai nilai terbaik diantara tingkatan loyalitas merek yang lain. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar masyarakat depok mempertimbangkan untuk tetap setia kepada merek kartu seluler Flexy karena puas dengan produk tersebut meskipun menanggung Switching Cost.
         Untuk mengetahui penilaian konsumen terhadap masing-masing tingkatan loyalitas merek maka digunakan rentang skala, yaitu data yang sudah didapatkan, dicari nilai rata-ratanya untuk mengetahui ukuran pemusatan dan ukuran keragaman tanggapan responden yang kemudian dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap unsur  tingkatan loyalitas merek produk kartu seluler Flexy. Prosedur pembuatan interval penilaian tersebut adalah sebagai berikut :
a.      Membuat interval dari nilai rata-rata pada  setiap variabel dalam interval yang berjumlah lima, sehingga intervalnya dapat dihitung sebagai berikut :
Interval =   =  = 0,8




b.      Melakukan pengambilan keputusan dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
Nilai 1,00 – 1,79          : Sangat Jelek
Nilai 1,80 – 2,59          : Jelek
Nilai 2,60 – 3,39          : Cukup
Nilai 3,40 – 4,19          : Baik
Nilai 4,20 – 5,00          : Sangat Baik


 
            1,00            1,80             2,60                 3,40              4,201               5,00    
            Sangat Jelek        Jelek            Cukup             Baik               Sangat Baik
           
Berdasarkan Tabel 5.10 dapat diketahui bahwa penilaian konsumen produk kartu telepon seluler terhadap masing-masing tingkatan loyalitas merek yaitu :
a.      Switcher
      Nilai rata-rata responden Switcher sebesar 2,915 sehingga masuk dalam kategori cukup (rentang 2,60 – 3,39).
b.      Habitual Buyer
      Nilai rata-rata responden Habitual Buyer sebesar 3,875 sehingga masuk dalam kategori baik ( rentang 3,40 – 4,19).
c.      Satisfied Buyer
      Nilai rata-rata responden Satisfied Buyer sebesar 4,138 sehingga masuk dalam kategori baik (rentang 3,40 – 4,19).
d.     Likes the Brand
      Nilai rata-rata responden Likes the Brand sebesar 3,826 sehingga masuk dalam kategori baik (rentang 3,40 – 4,19).
e.      Commited Buyer
      Nilai rata-rata responden Commited Buyer sebesar 3,762 sehingga masuk dalam kategori baik (rentang 3,40 – 4,19).


















D.  Pembahasan (Interprestasi)
  1. Tingkat Perpindahan Merek
   Berdasarkan data yang sudah dianalisis terlihat bahwa dari 112 responden terdapat 70 orang yang tidak menggunakan merek lain dan akan tetap menggunakan produk kartu seluler Flexy, sedangkan 42 orang selain menggunakan merek Flexy juga menggunakan merek kartu seluler lainya dengan komposisi sebagai berikut : 12 orang juga menggunakan dan kemungkinan akan berpindah ke merek Mentari, 9 orang juga menggunakan dan kemungkinan akan berpindah ke merek Pro XL, 8 orang juga menggunakan dan kemungkinan akan berpindah ke merek IM3, dan 13 orang juga menggunakan dan kemungkinan akan berpindah ke merek As.
          Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus ProT (Possibility Rate of Transition) dari data di atas maka didapatkan hasil sebagai berikut : merek Simpati sebesar 47%. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa konsumen atau pengguna kartu seluler Simpati yang berniat akan melakukan perpindahan merek adalah relatif tidak terlalu besar yaitu 47%. Hal ini membuktikan bahwa konsumen loyal terhadap kartu seluler Flexy.
  1. Penilaian Konsumen Terhadap Tingkatan Brand Loyalty
a.        Switcher
  Pelanggan yang berada pada tingkatan loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan yang berada pada tingkatan paling dasar. Dari hasil analisis yang diperoleh nilai rata-rata pada variabel ini adalah sebesar 2,915 sehingga masuk dalam kategori cukup (rentang 2,60 – 3,39) dengan demikian informasi yang didapat memberikan harapan yang cukup baik karena responden dalam penelitian ini tidak terjadi perpindahan yang terlalu besar. Hal ini disebabkan karena Simpati merupakan produk yang relatif paling lama dan sekaligus mampu memberikan rintangan pengalihan bagi konsumennya untuk berpindah ke merek lain. Salah satunya adalah program Simpatizone yang merupakan ajang kreatifitas dan bertemunya users Flexy di seluruh Indonesia.
b.         Habitual Buyer
Pembeli yang berada dalam tingkatan ini dapat dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek yang digunakan atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan dalam menggunakan merek tersebut. Jadi pembeli ini dalam pembelian suatu merek lebih didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini. Dari hasil analisis yang diperoleh nilai rata-rata pada variabel ini adalah 3,875 sehingga masuk dalam kategori baik (rentang 3,40 – 4,19) dengan demikian informasi yang didapat memberikan harapan yang cukup baik karena responden dalam penelitian memiliki kebiasaan membeli yang baik terhadap kartu seluler Simpati. Karena kartu seluler merupakan produk yang harus secara continue dikonsumsi maka secara otomatis proses pembeliannya pun merupakan suatu kebiasaan (Habitual Behaviour).

c.          Satisfied Buyer
Pembeli yang berada dalam tingkatan loyalitas ini akan puas bila mereka menggunakan produk tersebut walaupun dengan biaya peralihan. Dari hasil analisis yang diperoleh nilai rata-rata pada variabel ini adalah sebesar 4,138 sehingga masuk dalam kategori baik (rentang 3,40 – 4,19) dengan demikian informasi yang didapat memberikan harapan yang baik karena responden dalam penelitian ini memiliki tingakat kepuasan membeli yang baik terhadap kartu seluler Flexy. Hal ini disebabkan karena Simpati mampu memberikan harga, tingkat pelayanan serta fitur produk yang secara relatif lebih baik dari harapan (expectation) pelanggan.
d.         Likes the Brand
Pembeli yang berada dalam tingkatan loyalitas ini merupakan pembelin yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Dari hasil analisis yang diperoleh nilai rata-rata pada variabel ini adalah 3,826 sehingga masuk dalam kategori baik (rentang 3,40 – 4,19) dengan demikian informasi yang didapat memberikan harapan yang cukup baik karena responden dalam penelitian memilki tingkat kesukaan terhadap merek yang baik terhadap kartu seluler Flexy. Jika merek produk dipersepsi menjadi merek yang mampu memberikan kepuasan, maka konsumen juga akan menjadikan merek tersebut sebagai merek kebanggan yang disukainya.

e.          Commited Buyer
Pembeli yang berada dalam tingkatan loyalitas ini merupakan pelanggan yang sangat setia sehingga sampai bersedia menginformasikan tentang produk tersebut kepada orang lain. Dari hasil analisis yang diperoleh nilai rata-rata pada variabel ini adalah sebesar 3,762 sehingga masuk dalam kategori baik (rentang 3,40 – 4,19) dengan demikian informasi yang didapat memberikan harapan yang cukup baik karena responden dalam penelitian memiliki komitmen yang cukup baik terhadap kartu seluler Flexy. Konsumen yang sudah merasa bahwa mereka puas dengan kinerja produk, menyukai produk, menjadikan proses pembelian sebagai kebiasaan maka mereka juga akan menjadi konsumen yang punya komitmen besar terhadap merek yang bersangkutan.
  

       
                                    

KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya. Kesimpulan dalam bab ini merupakan jawaban atas semua pertanyaan atau permasalahan yang dikemukakan dalam bab1. adapun kesimpulan tersebut antara lain sebagai berikut :
  1. Secara umum loyalitas konsumen terhadap kartu seluler Flexy adalah baik atau loyal. Hal ini dapat dilihat dari nilai kemungkinan perpindahan merek (ProT) kartu seluler Simpati adalah (47%) dan nilai Atrition Rate adalah (9,5%) yang menunjukan persentase seorang konsumen berpindah ke merek lain yang didapat dari pengurangan nilai ProT dengan nilai persentase yang tidak loyal (percentage of unloyal). Dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan terbukti.
  2. Secara umum penilaian konsumen terhadap tingkatan-tingkatan brand loyalty adalah cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai mean aritmatik yang berada pada kategori penilaian interval baik (3,40 – 4,19) untuk semua tingkatan brand loyalty, kecuali untuk tingkatan Switcher. Tingkatan Satisfied Buyer mempunyai nilai rata-rata hitung tertinggi (4,138) sehingga merupakan tingkatan yang paling baik menurut penilaian konsumen. Dengan demikian hipotesis yang kedua yang diajukan tidak terbukti sepenuhnya.

B.  Saran
          Berdasarkan analisis dan kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan masukan kepada pihak perusahaan terhadap penelitian yang telah dilakukan, maka diajukan saran-saran sebagai berikut :
1.       Perusahaan disarankan untuk mampu secara continue membuat program-program pemasaran yang bisa membuat konsumen benar-benar merasakan kepuasan dari penggunaan produk kartu seluler Simpati, strategi rintangan pengalihan yang digunakan untuk meminimalisasi adanya perpindahan ke merek lain serta penanganan keluhan dari konsumen. Hal tersebut sangat penting dilakukan untuk mampu menjaga loyalitas konsumen produk kartu seluler Flexy.
2.       Selain itu perusahaan juga disarankan untuk mampu membuat konsumen untuk benar-benar menyukai produk kartu seluler Flexy. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menambah fasilitas canggih yang melekat pada simcard dan program komunikasi pemasaran yang lebih intensif sehingga konsumen mempunyai penilaian yang baik terhadap produk.




DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 1996, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Edisi      Revisi Enam, Cetakan Ketigabelas, Jakarta :Rineka Cipta.

Biro Administrasi Akademik, 2005, Pedoman Akademik, Yogyakarta : UAD Press.

Danik, Tri Retno, 2003, Loyalitas Konsumen Terhadap Pasta Gigi Merek Pepsodent. Skripsi, Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah (tidak dipublikasikan).

Durianto, Darmadi, Sugiarto, Tony Sitinjak, 2001, Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

Hadi, Sutrisno, 1996, Teknik Riset dan Peramalan Penjualan, Yogyakarta : Andi Offset.

Kotler, Philip., 1997, Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1, (Terjemahan : Teguh, Hendra dan Rusli, Ronny),  Prenhallindo, Jakarta.

Pertama di Indonesia, kartu prabayar bertarif flat per detik
Didapatkan:
http//www.telkomsel.com/web/corporate/index..(11 April 2006).

Peter, J. Paul, dan Olson, J.C, 2000, Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Edisi Keempat, Jilid 2, ( Terjemahan : Sihombing, Damos), Jakarta : Erlangga.

Rangkuti, Freddy, 2002, The Power of Brands: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek,  Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.