\

Rabu, 22 Februari 2012

Dampak Globalisasi dan Kemajuan Teknologi


Budaya Indonesia merupakan kebudayaan yang dapat di artikan sebagai kesatuan dari kebudayaan seluruh wilayah yang ada di Indonesia Untuk Menumbuhkan rasa cinta Indonesia dalam rangka Mengembalikan Jati diri Bangsa Indonesia perlu di galakkan kembali karena sekarang ini Indonesia sedang mengalami nilai-nilai pergeseran dari kebudayaan lokal yaitu kebudayaan asli Indonesia kepada mulainya kecintaan terhadap budaya asing. Dengan majunya teknologi di mana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita turut pula mempengaruhi tergesernya nilai-nilai budaya Indonesia ini. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebudayaan maupun teknologi baik dari dalam  Maupun dari luar. Sekilas kebudayaan dan teknologi dinilai sangatlah bertolak belakang, kebudayaan lebih menitik beratkan kepada sejarah sedangkan teknologi berhubungan dengan trend masa kini. Tidak sedikit orang yang menilai kedua bahasan tersebut  demikian. Namun, bila ditelaah lebih dalam lagi pada dasarnya dan sebenarnya kebudayaan sangat berhubungan dengan teknologi. Kebudayaan menghasilkan teknologi, sedangkan teknologi menciptakan kebudayaan dalam masyarakat serta teknologi pertanda kemajuan kebudayaan, dengan kata lain antara kebudayaan dan teknologi sangatlah mempengaruhi.
Sedangkan Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah dan pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. Globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Indonesia memiliki beraneka ragam budaya bahkan ada sebagian kecil yang sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya aslil Indonesia. Banyaknya faktor yang mempengaruhi kebudayaan menyebabkan teknologi ikut berkembang dari masa ke masa, namun pada dasarnya kebudayaan terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tiong hoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan dari Tiong hoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena ada suatu interaksi perdagangan antara pedagang-pedagang Tiong hoa dengan Indonesia. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal menghasilkan kebudayaan baru yang unik. Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi akar dari kebudayaan lokal modern di Indonesia misalnya kebudayaan jawa dan sunda. Kedatangan penjelajah dari Eropa sejak abad ke-16 ke Indonesia dan penjajahan yang berlangsung selanjutnya, membawa berbagai bentuk Kebudayaan Barat dan membentuk kebudayaan Indonesia modern sebagaimana yang dapat dijumpai sekarang. Teknologi, sistem organisasi dan politik, sistem sosial, berbagai elemen budaya seperti perekonomian, dan sebagainya, banyak mengadopsi kebudayaan Barat yang lambat laun terintegrasi dalam masyarakat. Teknologi yang menyangkut cara-cara memproduksi, memakai serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan muncul dari cara-cara manusia dalam bermasyarakat yang haus akan kebutuhan hidup mereka. Darisini lahir suatu teknologi tradisional atau disebut juga sistem peralatan sebagai kebudayaaan fisik.

Dengan majunya teknologi dimana informasi apa saja bisa masuk dalam kehidupan masyarakat kita ikut serta mempengaruhi tergesernya nilai-nilai budaya Indonesia ini. Terutama para generasi muda bangsa ini. Banyak kita lihat disekeliling kita para generasi muda kebanyakan lebih suka terhadap budaya asing ketimbang kebudayaan Indonesia sendiri. Sangat dikhawatirkan kebudayaan Indonesia hanya sebagai simbol atau identitas dan juga hanya sebagai pelengkap di acara acara tertentu misalnya acara pernikahan dan yang paling parah lagi mengklaim kebudayaan yang tertinggal, tidak gaul ataupun sejenisnya. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kebudayaan indonesia terbentuk juga karena dipengaruhi budaya asing, tapi itu dulu saat-saat zaman kerajaan. Jati diri Bangsa ini perlu ditonjolkan dengan mencintai kebudayaan Indonesia. Dengan tertanamnya jati diri Bangsa pada setiap individu diharapkan mampu menjadi filter bagi kebudayaan asing yang bisa masuk kapan saja dan dimana saja.

Disamping itu yang sangat disayangkan lagi selama ini budaya Indonesia hanya menjadi objek dari kebudayaan global. Jika hanya menjadi banjolan-banjolan budaya, budaya Indonesia hanya akan enak ditonton untuk sekadar menghilangkan stres. Tidak seperti negara lain yang menjadikan kebudayaan sebagai subjek. Misalnya Jepang, India, dan Amerika yang sudah mampu memberdayakan kebudayaan pada mestinya serta mensinergikan kebudayaan dan teknologi. Mereka sudah lama mengekspor budaya ke negara lain. Padahal, dari segi substansi, Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang amat kaya. Tetapi karena tidak dikawinkan dengan teknologi, maka kita hanya mampu menempatkan kebudayaan sebagai objek. Indonesia memiliki banyak cerita rakyat  yang jika mendapat sentuhan teknologi, kiranya mampu bersaing. Cerita rakyat itu bisa dikemas dalam bentuk film kartun dan film.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus pandai – pandai menyaring arus globalisasi yang masuk, agar tetap dapat sesuai dengan kebudayaan bangsa indonesia.

Referensi :
- Drs. Nyoman Wijaya, M.Hum dalam artikelnya yang berjudul “Mensinergikan Budaya dan Teknologi”.
- Krsna.Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005.
-Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar