\

Jumat, 17 Januari 2014

Kolaborasi Toyota dan Daihatsu


Daihatsu dan Toyota yang membuat mobil murah tetapi dengan mesin bagus dan irit sukses besar di pasar Indonesia,dan bebarapa bulan yang lalu telah keluar produk baru dari 2 distributor tersebut yaitu ayla dan agya dengan harga yang murah.

Kami dari kelompok 5 ingin memberi tanggapan dari hal ini.yaitu :

Keuntungan :                        
Bagi toyota, mereka bisa memperoleh untung dari penjualan daihatsu, sebab toyota memiliki saham daihatsu sebanyak 51 %.sedangkan bagi daihatsu,mereka bisa membesarkan namanya di bawah naungan toyota.

Kerugian :
Bagi Toyota, mereka harus menerima kekalahan dari penjualan,karna daihatsu harganya lebih murah di bandingkan toyota.sedangkan buat Daihatsu mereka tidak bisa lepas dari nama toyota yang paling di unggulin,dan bisa di bilang daihatsu sebagai mobil yang tidak lebih baik daripada toyota.

Kelebihan :
Bagi toyota, mereka di desain atau mesin nya lebih komplit dan bagus di bandingkan daihatsu.sedangkan keuntungan untuk daihatsu, mereka di bandrol lebih murah di bandingkan toyota.

Kekurangan :
Bagi toyota, toyota di bandrol lebih tinggi di bandingkan daihatsu,sedangkan kerugian untuk daihatsu, dengan harga murah mereka di desain atau mesin nya di bawah kwalitas toyota,

Analisis :
Jadi dari kedua distributor mobil ini.mereka bekerja sama untuk mendoprak pasar Indonesia. Hasilnya mereka berhasil menarik perhatian para konsumen nya.dengan menawarkan mobil murah dengan kwalitas tidak murahan atau bisa di bilang bagus.tapi jika di bandingkan, toyota lah yang lebih unggul di bandingkan daihatsu.sebab daihatsu di bawah naungan toyota,dengan saham sampai 51 %.


Mari kita lihat berita dan rincian lebih jelas nya,dengan penjelasan sebagai berikut :

 Dua agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang merajai pasar Indonesia PT Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota Astra Motor tercatat sebagai penyumbang terbesar kandungan komponen lokal dalam varian produknya.
Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza tercatat sebagai merek mobil dengan tingkat kandungan lokal terbesar di Indonesia yakni sebesar 85 persen, sedangkan penyumbang kandungan lokal terendah adalah Cery Sedan 10 persen.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Sabtu (23/11), menyatakan, per akhir 2012, empat merek Daihatsu memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) cukup besar yakni Daihatsu Xenia sebesar 85 persen, Terior 74 persen, Luxio 80 persen dan Gran Max 83 persen.
Sementara untuk Toyota ada lima merek yakni Toyota Avanza 85 persen, Rush 73 persen, Innova 71 persen, Dyna 59 persen dan Fortuner 32 persen.
Data Gaikindo juga menyebutkan, sejumlah merek premium juga sudah memiliki tingkat kandungan dalam negeri, meski belum signifikan. Sebut saja BMW 3 series yang memiliki komponen lokal 21 persen, Nissan Serena 26 persen dan Nissan X Trail 22,7 persen.
Berikut daftar sejumlah merek kendaraan di Indonesia yang sudah memiliki kandungan lokal
1 BMW 3 Series kandungan lokal 21 persen

2 Chery Sedan 10 persen
3 Daihatsu Xenia 85 persen.
4 Daihats Daihatsu Terios 74 persen
5 Daihatsu Luxio 80 persen
6 Daihatsu Gran Max 83 persen
7 Hino Trucks 65 persen
8 Honda Jazz 50 persen
9 Hyundai Sedan, MPV, APV 40 persen
10 Isuzu Trucks, Buses 80 persen
11 Mercedes-Benz Sedans 30 persen
12 Mercedes-Benz Bus Chassis 40 persen
13 Mitsubishi Maven 72 persen
14 Mitsubishi Fuso 29 persen
15 Mitsubishi Colt Diesel 47 persen
16 Mitsubishi L 300 57 persen
17 Mitsubishi 120 SS 62 persen
18 Nissan Livina 33 persen
19 19 Nissan Serena 26 persen
20 Nissan X Trail 22,7 persen
21 Nissan Diesel Trucks 50 persen
22 Suzuki APV 75 persen
23 Suzuku Futura 58 persen
24 Suzuki SX-4 20 persen
25 Suzuki Baleno 20 persen
26 Suzuki Gran Vitara 20 persen
27 Toyota Innova 71 persen
28 Toyota Fortuner 32 persen
29 Toyota Dyna 59 persen
30 Toyota Avanza 85 persen
31 Toyota Rush 73 persen

 
Analisis situasi eksternal dimana toyota dan daihatsu merancang strategi dengan melihat market-based yaitu peluang dalam industri otomotif di indonesia yang saat ini dengan melihat segmen medium Sport Utility Vehicle (SUV) pasarnya cukup terbuka karena belum ada pemain lain yang kuat disana. Kebiasaan konsumen indonesia yang umumnya menyukai menggunakan mobil beramai-ramai dengan penyesuaian kapasitas penumpang memuat 7 penumpang. Serta ditengah kondisi bisnis otomotif nasional yang terpukul kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, toyota dan daihatsu merupakan mobil yang terkenal irit bahan bakar. Dengan beberapa ancaman seperti para kompetitor langsung gencar beriklan agar mindshare mereka tidak tergilas dengan kehadiran mobil kembar dari toyota dan daihatsu ini.

Analisis situasi internal sumber daya yang dimiliki toyota dan daihatsu dengan adanya resource based berangkat dari kemampuan perusahaan sebagai suatu faktor kekuatan dalam memproduksi mobil toyota dan daihatsu diproduksi di pabrik yang sama, yakni dipabrik milik Astra Daihatsu Motor (ADM) kerja sama ini bisa terjadi karena secara global Toyota memang sudah memiliki 51% saham Daihatsu, sehingga kebijakan produksi di antara kedua merek internasional asal Jepang itu sangat mudah dikoordinasi untuk mencapai tingkat skala ekonomi. Sehingga untuk rush dan terios bisa ditawarkan dengan harga lebih murah, antara lain disebabkan kandungan lokalnya telah mencapai 72%. Kendati begitu dari sisi kualifikasi produk mereka telah melewati proses riset dan quality control yang panjang. Toyota ataupun Daihatsu sendiri sudah menerapkan teknologi robotik dalam proses manufakturnya untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan bila dikerjakan tangan-tangan manusia. Proses manufakturing mobil-mobil Toyota dan Daihatsu di Jepang yang sudah sedemikian canggih. Kekuatan lainnya yang dimiliki adalah perusahaan ini berkolaborasi dimana toyota dan daihatsu mempunyai keunggulan masing-masing, untuk toyota mempunyai keunggulan dalam hal merek dagang/ brand image, market/ pasar yang luas, produk yang handal. Sedangkan daihatsu mempunyai keunggulan dengan produksi murah, suku cadang murah dengan berkolaborasi toyota dan daihatsu penyatuan semua keunggulan dari masing-masing perusahaan membentuk sinergi produk yang unggul dengan menutupi kelemahan masing-masing produk mereka dan tercipta produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang relatif murah.

Dari analisis situasi eksternal dan internal tersebut dimana toyota dan daihatsu mempunyai daya tarik industri otomotif yang besar dengan market-based yang besar untuk mendapatkan pasar sasaran dengan didukung kekuatan internal dengan resources-based yang mempunyai kekuatan internal yang besar yang dapat menciptakan capability match yang besar pula. Sehingga strategy yang dilakukan dua perusahaan tersebut merupakan strategy yang tepat dimana mereka menggunakan strategy cooperative stategy yaitu strategi aliansi dua perusahaan untuk saling bekerjasama dengan sejumlah keuntungan yang dapat diperoleh anatar lain yaitu mendapat teknologi dan kemampuan dalam operasi, akses kepasar, mengurangi resiko keuangan, politik sosial dan lainnya untuk dapat memenuhi kondisi untuk meraih keunggulan.

Dalam mencapai pasar sasaran yang diinginkan maka dalam market strategy ditetapkan segmentasi targeting dan positioning.

Segmentasi adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Kotler, 2001). Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli berdasarkan variabel geografik, demografik, psikografik, dan tingkah laku tertentu. Segmentasi pasar toyota dan daihatsu adalah penduduk indonesia yang jumlah penduduknya banyak maka toyota dan daihatsu mendesain produknya dan mengembangkan produk yang tepat untuk setiap pasar sasaran dan menyesuaikan harga, saluran distribusi, dan iklannya untuk mencapai pasar sasaran secara efisien. Pada umumnya masyarakat indonesia membutuhkan alat transportasi yang berkapasitas penumpang yang banyak sesuai dengan toyota rush dan daihatsu terios yang kapasitasny 7orang penumpang.

Target pasar adalah kelompok konsumen yang homogen, yang akan dijadikan sasaran pemasaran perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan jenis kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu perlu diperhatikan pula kebutuhan dan keinginan kelompok konsumen manakah yang akan dipenuhi. Untuk itu perusahaan perlu menentukan batas pasar yang akan dilayani atau yang menjadi target pasar, melalui pengelompokkan konsumen berdasarkan ciri-ciri atau sifatnya dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut.
Targeting toyota rush dan daihatsu terios adalah kalangan menengah kebawah yang dengan penjualan produknya dengan harga yang murah dan terjangkau untuk jenisa SUV.

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 2001). Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan persepsi pelanggan. Positioning toyota rush dan daihatsu terios sebagai kendaraan keluarga (mobil keluarga).

2 komentar:

  1. Menarik Sekali Artikel - nya... Kebetulan Saya Bekerja Di PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant, di jalur Welding D01N ( Xenia - Avanza ) & D80N ( Ayla - Agya ). Turut berbangga juga barang/produk yang di buat saya bersama rekan - rekan banyak di pakai dan di sukai masyarakat indonesia, meskipun banyak cemoohan/ejekan mobil kaleng ini dan itu tapi itulah rintangannya, semoga kedepannya lebih baik lagi dari segi teknologi, kenyamanan maupun harganya bisa di jangkau masyarakat bawah, Terimakasih.

    BalasHapus
  2. Terimakasih sudah berkunjung pak...

    BalasHapus