\

Rabu, 22 Januari 2014

Faktor Tenggelamnya Manchester United


- Saat Rafael berjalan untuk menendang penalty terakhir Manchester United dini hari tadi, para fans menahan napas dan hasilnya adalah apa yang berulang kali sudah dialami orang-orang yang (katanya) berjumlah paling banyak di dunia ini: Mimpi Buruk.

Manchester United tersingkir dari semifinal Capital One Cup dan harus mengubur dalam-dalam peluang untuk menyelamatkan musim mereka dengan setidaknya satu gelar (Masih ada Liga Champions dan EPL… But. Well. Let’s be realistic). David Moyes pun kembali lagi menjadi sasaran empuk. Baik dari fans United sendiri ataupun dari pihak lain. Kebiasaannya “membantu” klub lain menciptakan rekor di halaman belakang rumah sendiri menjadi sebuah trend yang terus bertahan.

Namun, apakah terjerembabnya United di musim ini murni kesalahan Moyes? Tidak juga. Ada beberapa hal yang ikut berpartisipasi menghilangkan kemampuan hebat tim yang sukses meraih juara EPL musim lalu ini –dengan beberapa match tersisa.

- Pemain-Pemain yang Menua dan Ketergantungan pada Remaja 18 Tahun.

Adnan Januzaj adalah sebuah warisan terakhir Sir Alex Ferguson yang luar biasa. Talenta yang dimilikinya membuat anak 18 Tahun ini bersinar seperti harta karun. Namun, rasanya itu adalah satu-satunya peninggalan Fergie yang membantu Moyes. Sisanya? Pemain-pemain lain sudah semakin tua dan melewati masa kejayaan mereka.

Ryan Giggs, Rio Ferdinand, Nemanja Vidic , Patrice Evra, Michael Carrick adalah beberapa contoh kaki-kaki dan pikiran yang sudah tua dan sulit untuk diharapkan berkonsentrasi selama 90 menit (Atau lebih, dalam kasus semifinal Capital One Cup semalam).Sedangkan pelapis-pelapis mereka masih sangat jauh dari level kelas dunia –atau setidaknya, kelas juara EPL. Chris Smalling dan Johnny Evans kerap berbuat salah, Alexandre Buttner sama sekali bukan pelapis sepadan Evra, dan Darren Fletcher masih belum maksimal setelah sembuh dari cedera. Di depan? Javier Hernandez memilih musim ini untuk tampil medioker.

Ketergantungan pada Januzaj untuk membawa United tampil baik juga semakin terlihat jelas belakangan. He’s just 18 years old. Dan bahkan belum cukup mentalnya untuk menyelesaikan penalti melawan Sunderland di Old Trafford. Namun, Januzaj seolah dipaksa untuk terus berkreasi dan berjuang keras. Menutupi lubang-lubang besar yang ditinggalkan para pemain tua di belakangnya.

- Badai Cedera yang Tanpa Henti

Siapapun manajer jenius yang berada di belakang kemudi Manchester United, bisa dipastikan akan membutuhkan obat sakit kepala yang ampuh untuk memecahkan masalah cedera yang terus menghantui sepanjang musim ini.

Dua penyerang terbaik yang dimiliki United, Robin Van Persie dan Wayne Rooney bergantian (dan bersamaan) cedera. Belum lagi Michael Carrick yang beberapa kali kambuh. Pemain dengan label 27 Juta Pound bernama Marouane Fellaini juga lenyap dari skuat karena masalah cedera yang tidak kunjung usai. Bek-bek United juga beberapa kali mengambil ‘jatah’ cedera di musim ini. Bahkan ada beberapa pertandingan yang Moyes tidak memiliki bek cadangan di skuad-nya.

Dengan kedalaman skuat yang biasa-biasa saja, terutama jika dibandingkan dengan tim semacam Chelsea dan Manchester City, ini jelas menjadi masalah besar yang bisa mengganggu perjalanan tim manapun. Tidak terkecuali United.

- Kebijakan Transfer yang Buruk

Masalah kedalaman skuat yang disebutkan di poin sebelumnya berasal dari hal ini: Kebijakan transfer United yang super buruk. Peter Woodward menjanjikan begitu banyak hal untuk Moyes, dan memberikan begitu sedikit. Tepatnya hanya satu: Fellaini. Itupun terlihat amat sangat mahal dan tidak berguna.

Moyes jelas sadar timnya butuh pelapis dan juga membutuhkan kelas dunia lebih banyak di dalamnya untuk bertarung di semua ajang. Namun yang terjadi di musim panas menunjukkan bahwa apapun yang dilakukan Woodward selama itu, ia melakukannya dengan cara yang salah.

Trend ini berlanjut hingga hari ke 22 jendela transfer musim dingin dibuka. United sudah dihubung-hubungkan dengan semua pemain bagus di Dunia dan nyaris mengakhiri jendela dengan tangan kosong lagi. Beruntung, transfer super mahal Juan Mata dikabarkan tinggal selangkah lagi rampung. Sedikit cahaya di lorong gelap Moyes? Bisa jadi. Walaupun rasanya tidak menyelesaikan masalah utama mereka saat ini, akan melegakan bagi para fans memiliki satu pemain kelas dunia lagi di line up United.

- Semangat Berjuang Pemain yang Memudar

Musim ini? Di sebagian besar pertandingan, semangat semacam ini lenyap seketika. Saat tertinggal di menit-menit akhir, jarang terlihat ada upaya serangan-berani-mati yang sering muncul di masa-masa dulu. Lebih sering terlihat muka-muka kelelahan dan menyerah begitu saja saat lawan sudah berhasil menyarangkan gol ke gawang David De Gea. Terutama saat menghdapi tim-tim papan atas seperti Chelsea, Spurs, Liverpool, atau City. Salah satu alasan mengapa rekor mereka menghadapi tim 8 besar musim ini sangatlah buruk. Para pemain ini terlihat seperti membutuhkan sebuah tamparan keras di muka masing-masing –seolah rentetan kekalahan yang muncul musim ini masih belum cukup.

Hal ini terlihat juga dari pertandingan semalam melawan Sunderland. Di kandang sendiri. Tidak ada yang salah dengan strategi Moyes, hanya saja para pemain United seolah puas dengan satu gol dan membiarkan diri mereka disiksa selama 120 menit oleh tim tamu yang sebenarnya sedang berjuang di papan bawah klasemen. Tidak banyak semangat yang muncul, permainan berantakan jadi pertunjukan utama, dan United out-played. Tidak heran Dewi Fortuna lebih menyukai Sunderland di akhir pertandingan.

Menyalahkan David Moyes adalah sebuah cara termudah untuk menghantam moral Manchester United musim ini. Namun seperti yang Gus Poyet katakan, Moyes saat ini menjalani sebuah pekerjaan yang paling berat di Dunia. Sebuah pekerjaan dengan level ekspektasi yang tidak masuk di akal. Dan sumber daya yang jauh dari memadai.

Ada banyak PR yang dihadapi United jika tidak hanya ingin menjadi tim penggembira di EPL hingga akhir musim nanti. Dan PR ini tentunya tidak hanya menjadi milik Moyes seorang. Bantuan dari berbagai pihak di klub dibutuhkan.

Seperti juga Moyes membutuhkan 2 hal dari fans United sekarang: simpati dan waktu.


Glory - Glory Man. United

Tidak ada komentar:

Posting Komentar