Percaya atau tidak, dulu kedua klub asal Manchester ini adalah klub yang bersahabat dan saling mendukung. Tak ada konflik dan ketegangan, hanya ada duel yang menghibur.
Minggu, 22 September 2013, kota Manchester bagian timur tentu akan lebih "panas" daripada biasanya. Ya, hari itu akan digelar derbi terbesar antara dua rival sekota, Manchester City akan menjamu sang tetangga sekaligus musuh bebuyutan mereka, Manchester United, di Etihad Stadium. Laga sarat gengsi dan emosi ini akan tersaji pada pekan kelima Liga Primer Inggris.
Setiap kali laga ini digelar, selalu terjadi perang urat syaraf. Ketegangan pun kerap kali terjadi di luar dan dalam lapangan. Saat kedua tim bertanding, para suporter pun akan "beradu mulut", memberi dukungan pada tim kesayangan mereka (atau ejekan pada tim lawan). Hasil imbang tentu takkan memuaskan rivalitas kedua tim ini. Intinya laga besok Minggu akan jadi laga yang panas dan penuh ketegangan.
Percaya atau tidak, dulu kedua klub asal Manchester ini adalah klub yang bersahabat dan saling mendukung. Tak ada konflik dan ketegangan, hanya ada duel yang menghibur di tahun-tahun pertama pertemuan mereka. Bahkan, sejarah mengungkapkan bahwa kedua tim ini pernah bahu membahu dalam aksi sosial. Lalu, kenapa kini laga mereka selalu "panas"? Mungkin pemaparan sejarah di bawah ini sedikit banyak menjawab hal itu.
Pada suatu ketika
Kedua tim bertemu untuk pertama kalinya pada tanggal 12 November 1881, ketika itu City masih bernama West Gorton (St. Marks) dan United masih bernama Newton Heath. Pertandingan berakhir 3-0 untuk kemenangan Heath. Laga perdana kedua itu pun disebut-sebut sebagai sebuah laga yang menghibur.
Waktu berjalan, kedua tim pun jadi klub yang dominan di kota mereka. Dua raksasa itu pun bergabung dengan Football League, Heath bergabung dengan divisi 1 dan Ardwick (nama sebelum jadi Machester City) terdaftar dalam divisi 2.
Tanggal 26 Februari 1889, kedua rival kembali bertemu dan laga dimenangkan Heath 3-2. Uniknya, laga rival sekota ini digelar dalam rangka menjalin dana untuk bantuan bencana akibat meledaknya tambang batu bara Hyde yang menyebabkan kematian 23 orang penambang.
Kali itu kedua tim memang masih "bersahabat", hubungan tetangga masih harmonis dan tak ada ketegangan. Tak heran jika mereka bisa saling mendukung. Januari 1907, empat pemain City, yakni Jimmy Bannister, Herbert Burgess, Billy Meredith dan Sandy Turnbull bergabung dengan United. Kepindahan tersebut masih disambut dengan baik karena dipandang sebagai sarana untuk membantu sesama klub Manchester.
Sebelum Perang Dunia Kedua, sebagian besar pendukung sepak bola di Manchester menyaksikan City dan United secara bergantian setiap minggunya. Mereka tak ragu untuk mengenakan jersey kedua tim karena bagi mereka Manchester cuma satu. Setelah perang usai, rivalitas pun berubah seiring waktu. Kedua tim sama-sama berkembang pesat dan bersaing, namun persaingan tersebut berujung pada terbelahnya Manchester jadi barat dan timur. Rivalitas sehat pun jadi persaingan yang tidak wajar, terlalu sarat dengan ketegangan.
City dan United dulunya adalah "sahabat".
Rivalitas era '70-'80
Beberapa dekade sejak PD II, era ini menjadi era yang emosional bagi derbi Manchester. Desember 1970 misalnya, George Best mematahkan kaki Glyn Pardoe; bek ini pun hampir kehilangan kakinya. Di derbi 1973/74 pun Mike Doyle dan Lou Macari sama-sama mendapat kartu merah namun tak mau keluar lapangan. Tahun 70 hingga 80an memang tahun di mana derbi Manchester mulai memasuki rivalitas yang keras.
Rivalitas era '90-'00
Rivalitas Red Devils dan Citizens masih berlanjut. Di era 1990, United dominan dalam persaingan dengan tetangganya. Red Devils sama sekali tak mendulang kekalahan di derbi Manchester era ini. Tak seperti masa kini, di era 90an ini kedua tim bersaing di papan tengah Liga Inggris. Namun, United mulai merangsek ke papan atas seiring berjalannya waktu.
Ada pula kejadian yang tak boleh dilupakan terjadi dalam periode ini. Di derbi pertama milenium baru, Roy Keane melakukan tekel keras kepada Alf-Inge Håland. Keane pun menerima kartu merah plus denda £150.000 dan skors lima pekan. Di biografinya, Keane pun mengakui bahwa ia melakukan tekel tersebut dengan sengaja. Karir Håland meredup setelahnya dan ia pensiun dua tahun kemudian karena gagal dalam proses penyembuhan. Insiden ini pun secara tidak langsung membuat derbi Manchester semakin panas di kemudian hari.
Insiden tekel horor Roy Keane yang mengakhiri karir Alf-Inge Håland.
2010-sekarang
Sejak diambil alih oleh saudagar kaya asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour, The Citizens kembali menantang United di papan atas. Walau butuh proses beberapa tahun, City akhirnya mampu mematahkan dominasi United di Liga Primer. Musim 2011/12, Manchester City menjadi kampiun Liga Inggris setelah unggul selisih gol dari United di laga terakhir meraka.
Namun, keunggulan itu tak berlangsung lama setelah Red Devils mengklaim kembali gelarnya pada musim 2012/13, yang sekaligus menjadi akhir karier Sir Alex Ferguson di dunia kepelatihan. Walaupun begitu, hingga kini pun rivalitas kedua tim itu masih cukup membakar emosi.
Jelang derbi Manchester
Beberapa wartawan sepakbola mengatakan bahwa laga antara rival sekota ini telah menjadi derbi terbesar di Liga Primer. Komentar ini pun merupakan hal wajar mengingat tensi pertandingan yang selalu di atas rata-rata.
Sempat "bersahabat" di masa lalu, kedua klub ini menghadapi nasib yang berbeda dan menjadi pesaing berat sekarang. Henry Winter, kontributor The Telegraph, sampai menuliskan bahwa ini merupakan perang tetangga, bertarung untuk hak diakui secara regional dan juara nasional seiring dunia menyaksikan laga mereka.
Sejarah apalagi yang akan ditorehkan kali ini? Akankah derbi esok hari kembali menitikkan catatan hitam, ataukah jadi derbi yang "sekedar menghibur"? Banyak hal baru di era ini, termasuk kedua manajer yang mengasuh kedua klub Manchester itu. Boleh saja melakukan prediksi jelang laga tersebut, namun yang pasti, pendulum berayun saat kedua klub berlaga esok Minggu, dan seterusnya. Derbi ini selalu layak dinanti dan disaksikan.
Glory - Glory Man. United